BLOK YANG BERISI TENTANG BAGAIMANA CARA UNTUK BERKEBUN, BERTANI DAN MEMBAHAS SEMUA PERMASALAHANNYA

dahsyad

Monday, February 4, 2013

Cara Budidaya Ikan Lele


Cara Budidaya Ikan Lele. Dalam posting kali ini akan dibahas mengenai cara budidaya ikan lele karena saat ini budidaya ikan tersebut sangat di gemari karena pangsa pasar yang cukup bagus seiring dengan berkembangnya pecel lele yang terdapat hingga pelosok kecamatan.

Kualitas air yang digunakan untuk memelihara ikan pada masa Pendederan I sangat berpengaruh terhadap perkembangan dan kesehatan ikan. Air kolam harus dijaga sedemikian rupa sehingga tetap bersih. Penggunaan air mengalir dengan sistem pipa paralon adalah yang paling baik dan efektif karena air kolam yang keluar langsung diganti dengan air yang bersih. Apabila kolam belum dilengkapi pipa untuk keluar masuk air, air harus diganti secara manual 2-3 hari sekali, atau sesuai kebutuhan.
Untungnya, pada kolam Pendederan I kualitas air masih akan cukup baik dalam waktu yang sukup lama karena ukuran ikan peliharaan masih sangat kecil dengan jumlah kotoran yang juga masih sedikit. Selain itu, pakan yang diberikan pun pakan alami yang tidak menyebabkan penurunan kualitas air.

Cara Budidaya Lele | Pendederan I 

Pemberian Pakan
Bibit berukuran 1-3 cm tentu saja belum dapat makan pelet butiran. Pakan yang diberikan kepada bibit lele ini harus mengandung cukup banyak protein untuk mendukung pertumbuhannya. Selama minggu pertama, bibit hanya diberi pakan alami berupa kutu air (Daphnia sp.) dan cacing sutra (Tubifex sp.). Baru pada minggu kedua bibit lele  mulai diberi pellet 581. Pellet ini berbentuk seperti tepung.
Prinsip pemberian pakan untul bibit lele adalah sebagai berikut:
Pakan alami diberikan dalam keadaan hidup agar apabila belum termakan maka akan dapat dimakan pada waktu berikutnya.
Pakan alami diberikan sedikit demi sedikit hingga bibit lele  kenyang. Caranya, dengan memasukkan kutu air atau cacing sutra sesendok demi sesendok hingga tidak ada lagi bibit lele yang mau memakannya.
Pakan diberikan 3-4 kali sehari, yaitu pagi, siang (bila mungkin), sore, dan malam hari.
Seiring dengan diberikannya makanan berupa pelet, jumlah pakan alami mulai dikurangi. Misalnya, untuk minggu ke-2 kombinasi 75% pakan alami dan 25% pelet, untuk minggu ke-3 kombinasi 5-% pakan alami dan 50% pelet.

Pengendalian Hama dan Penyakit
Selain menjaga kualitas air dan memberi pakan, pembudi daya lele juga harus mencegah masuknya hama dan panyakit. Hama yang sering memakan bibit lele antara lain ular, burung pemakan ikan, kadal, dan katak. Bilamana hama tersebut berhasil masuk ke dalam kolam maka dapat dipastikan akan ada banyak bibit yang hilang.
Untuk mencegah ular, burung, kadal dan katak masuk ke dalam kolam, tutuplah kolam dengan anyaman bambu. Bila hama telah terlanjur masuk, segera keluarkan atau basmi secepatnya.
Pencegahan munculnya penyakit dilakukan dengan menjaga kebersihan air kolam. Pengaturan air yang baik dapat mencegah munculnya penyakit. Penambahan sedikit kapur pertanian juga membantu. Apabila bibit lele sangkurinang menunjukan tanda-tanda terserang penyakit terutama jamur, teteskan Malachite Green Oxalite 1-5 ml atau Methylene Blue 10 ml per 1 meter kubik air.

Seleksi Bibit
Bibit yang telah dipelihara selama 2,5 minggu akan diseleksi untuk yang pertama kali dengan menggunakan ayakan bibit ukuran 3-5 cm. Bibit-bibit yang telah mencapai ukuran 3-5 cm dapat dipanen untuk dibesarkan pada Pendederan II, atau  bahkan dapat langsung dijual. Bibit lele yang didapat dari seleksi pertama disebut Bibir Saringan I. Bibit ini merupakan bibit berkualitas tinggi karena memiliki keceptatan pertumbuhan yang baik.
Seleksi yang kedua dilakukan pada saat bibit telah dipelihara selama 3 minggu. Bibit yang diperoleh disebut Bibit Saringan II. Kualitas bibit ini sedikit dibawah bibit saringan pertama. Bibit yang tidak lolos seleksi pertama dan kedua merupakan bibit sisa. Bibit ini dapat terus dibesarkan hingga mencapai 3-5 cm. kualitas bibit sisa ini tidak begitu baik.

Tuesday, January 15, 2013

Cara Budidaya Beternak Jangkrik Terbaru


Cara Budidaya Beternak Jangkrik Terbaru. Saat ini bisnis jangkrik sangat menarik seiring dengan banyaknya orang yang hobi memelihara burung selain itu jangkrik juga banyak di gunakan sebagai umpan untuk memancing ikan. Hal inilah yang membuat harga jangkrik tetap mahal dan semakin mahal saja. Dalam artikel ini BTB akan menjelaskan bagaimana cara untuk beternak jangkrik.

Klasifikasi Jangkrik Adalah Sebagi Berikut :
Kingdom    :   Animalia
Filum :   Arthropoda
Kelas :   Insecta
Ordo :   Orthoptera
Famili         :   Grylludae
Genus :   Gryllus
Spesies :   Gryllus assimilis

Ciri - ciri jangkrik adalah sebagai berikut :
  • Kepala berwarna hitam dengan dua rambut di dekat matanya.
  • Kepala dan perut berwarna hitam.
  • Memiliki 6 pasang kaki.
  • Kaki belakang lebih besar dan kuat dari kaki lainnya. Kaki ini digunakan untuk melompat.
  • Memiliki 2 pasang sayap.
  • Pangka sayap berwarna kuning.
  • Sayap luar memiliki lekukan-lekukan dengan pola tertentu, sehingga dapat menghasilkan suara saat sayap ini digerakkan.
  • Sayap dalam tipis dan lebar. Sayap ini digunakn untu terbang.
  • Pada ujung perut, terdapat 2 ekor yang berbentuk seperti jarum.

Cara Budidaya jangkrik :
A. Membuat kandang

1. Ukuran Kandang
Kandang terbuat dari kayu tripleks atau kardus bekas berukuran 100cm x 60cm x 30cm bisa menampung 4.000 ekor jangkrik. Dan kotak ini bisa digunakan 4-5 kali. Atap kandang dilapisi koran atau daun kelapa/daun pisang/daun jati/daun tebu/serabut kelapa.

2. Bahan yang dibutuhkan :
  • lakban licin coklat 4 buah
  • lem kertas putih 4 buah
  • serbuk gergaji 2 plastik
  • lis kayu/bambu 40+40

3. Pendukung Kandang
Pendukung pertumbuhan atau rumah jangkrik adalah tempat merambat dan nangkring jangkrik berupa empat lengkungan baik besar dan delapan lenkungan kecil yang dibentuk seperti kerangka besi sebuah payung.

B. Penetasan telur

1. Tahap Awal
Telur jangkrik dimasukkan ke dalam kain lembab. Telur akan menetas 2-3 hari kemudian. Setiap 400 gram telur akan menghasilkan 80 kg jangkrik umur 35 hari (1 kg jangkrik kurang lebih 1.000 ekor).

2. Bahan-Bahan
  • Kain tetas 2 buah/dus atau per kandang
  • Nampan 2 buah/dus atau per kandang
  • Pasir
  • Sprayer
  • Kertas koran bekas
  • Paket telur jangkrik yang berisi telur 400 gram/paket

3. Cara menetaskan
  • Taruh 20 gram telur (1-2 sendok/dus atau per kandang)
  • Telur diangin-anginkan terlebih dahulu sekitar 1/2 jam
  • Cuci pasir dengan air panas dan letakkan di atas nampan
  • Nampan diisi pasir (lembab)
  • Siapkan kain tetas dan lembabkan dengan percikan air
  • Taruh kain tetas di atas nampan
  • Taburkan telur merata di kain tetas
  • Tutup telur dengan melipat kain tetas
  • Tutup kain tetas dengan kertas koran lembab
  • Jaga kelembaban kain tetas (disemprot tiap hari)

C. Pemeliharaan dan pembesaran
1. Tahap Awal
Pada proses pembesaran, jangkrik diberi pakan yang cukup baik yaitu pakan pelet buatan Astrik dan sayuran (wortel, gambas, daun katuk, daun pepaya, sawi, dan lainnya).

2.  Aturan Pemberian Pakan
Pemberian sayuran mengikuti ketentuan berikut masa pertumbuhan hari ke-1 sampai ke-10 sebanyak 2 kali/hari, hari ke-11 sampai ke-30 (1 kali/2 hari) dan masa pertumbuhan lebih dari 30 hari tidak diberi pakan sayur.

3. Tahapan Pemberian Pakan Sayuran
  1. Cuci dan tiriskan sayuran
  2. Iris tipis sayuran yang sudah tiris
  3. Angin-anginkan sekitar lima menit
  4. Pakai alas lebih baik ketika menganginkan
  5. Buang sisa sayuran yang tidak dimakan sebelum diganti sebaiknya sore hari

4. Tahap Pemberian Minuman
Sedangkan untuk minuman diberikan dalam pasir basah

D. Bahan pakan dan minum
1. Pakan
Dibutuhkan 6 kg pakan per dus/kandang sampai panen
Berikan sesuai kebutuhan
Pakan hendaknya habis tiap hari
Pemberian pakan dua kali sehari
Pakan diletakkan di tengah kotak
Pakai alas lebih baik
Di atap rumah jangkrik (semprot terlebih dahulu)
Pakan buatan Astrik diletakkan tipis merata (tidak menggunung)

2. Minuman
Masa Pertumbuhan 1-10 hari minuman diberikan di :
Spon/busa dibasahi dalam wadah/nampan beralas pasir atau kain di tengah kotak
Semprot atap rumah jangkrik
Kontrol pakan dua kali sehari
Masa Pertumbuhan lebih dari 10 hari minuman diberikan di:
Nampan penetasan yang diisi kerikil dan air
Tambah air kalau kurang
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam budi daya jangkrik:
Jangkrik tumbuh kerdil karena bibitnya buruk atau suhu kandang lebih dari 30 derajat C
Kanibalisme atau saling memakan antarjangkrik disebabkan kurang makanan/sayur, kurang minum, atau kurang rumah/persembunyian
Jangkrik mencret diakibatkan makanan tak teratur dan suhu yang kurang baik.

Hati-hati terhadap perangkap yang menyebabkan jangkrik meloloskan diri dan tidak nyaman seperti lakban terbuka, ada lubang lakban, air tergenang, lubang pinggir dinding, dan lubang kecil untuk kabur.

Penting membersihkan kandang sebelum digunakan kembali dengan kuas/sikat gigi bekas, semprot dengan larutan sirih atau desinfektan, lalu jemur di sinar matahari langsung selama dua hari

E. Tahap panen dan pemasaran
Jangkrik bisa dipanen pada umur 35 hari yaitu ketika sudah bersayap. Pemasaran jangkrik dapat dilakukan bila tidak ada bekas luka atau anggota badan yang terlepas. Pemasaran jangkrik Panenan jangkrik (yang sehat, tidak ada luka atau anggota badan lepas) bisa diantar sendiri ke Bagian Pemasaran Astrik Indonesia. Di Bogor bisa diantar ke Padepokan Jangkrik Gedung AP4, Kampus IPB Darmaga. No telpon yang bisa dihubungi 021-381215, 085217306479, 0811119407, 0811117836.